Komponen, proses dan tujuan Program Pendidikan Luar Sekolah
Gambar : Keterkaitan
Fungsional antara Komponen, Proses, dan Tujuan Sistem Pendidikan Luar Sekolah.
1. Masukan
lingkungan (environmental input)
meliputi lingkungan alam, sosial budaya, dan kelembagaan.
a. Lingkungan
alam
1) Lingkungan
alam hayati (biotik) : Flora
(tumbuhan), dan fauna (hewan).
2) Lingkungan
alam nonhayati : tanah, aiar, mineral, cuaca, sungai dan sebagainya.
3) Lingkungan
alam buatan : pemukiman, sasaran, dan ala transfortasi, bendungan, pasar,
kampus, dan sebagainya.
b. Lingkungan
sosial-budaya meliputi kondisi kependudukan dengan berbagai potensinya seperti
kebiiasaan atau tradisi, pendidikan,agama, komunikasi, kesenian, bahasa,
kesehatan, mata pencaharian, lapangan kerja, ideology dan politik, keamanan,
kebutuhan, danaspirasi masyarakat.
c. Lingkungan
kelembagaan terdiri atas instansi-instansi pemerintah, perusahaan, lembaga
swadaya masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan yang terkait dengan program
dan terdapat dalam lingkungan dimana program pendidikan luar sekolah
dilangsungkan.
2. Masukan
sarana (instrumental input) terdiri
atas
a. Kurikulum
atau program pembelajaran : mencakup tujuan pembelajaran, materi (bahan)
pembelajaran, metode-teknik dan media pembelajaran, serta alat evaluasi hasil
belajar.
b. Tenaga
kependidikan: Pendidik, sebagai unsur tenaga kependidikan memiliki kemampuan
(kompetensi) dalam pembelajaran yang mencakup kemampuan dasar, akademik,
personal, sosial dan profesional. Pendidik juga memiliki kemahiran dalam
memanajemen pembelajaran. Pendidik dapat terdiri atas tutor, pamong belajar,
pelatih/widyaiswara/instruktur, penyuluh, pengampu, dan sebagainya.
c. Sarana
dan prasarana serta biaya: sarana dan prasarana pembelajaran terdiri atas
lokasi pembelajaran, panti pembelajaran, gedung dan perlengkapan pembelajaran
(termasuk didlamnya adalah meja, kursi, dan mebeler), laboratorium, tempat
kerja (workshop), dan alat-alat bantu
pembelajaran seperti papan tulis, alat tulis, buku, OHP.
3. Masukan
mentah (raw input) ialah peserta
didik yang terdiri atas warga belajar, peserta pelatihan, peserta penyuluhan, pemagang,
jama’ah majlis taklim santri dan sebagainya. Peserta didik mempunyai
karakteristik internal dan ekstenal.
a. Karakteristik
internal
1) Atribut
fisik : yaitu usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, serta kondisi panca
indra.
2) Atribut
psikis : adalah kebutuhan belajar, motivasi belajar, aspirasi, keinginan,
minat, tujuan, masalah yang dihadapi dan masa kritis. Atribut psikis ini
mencakup pula kesiapan belajar (readiness),
persepsi, skruktur kognisi, dan kemampuan mental (mental ability).
3) Atribut
fungsional : meliputi pekerjaan, pendidikan,kesehatan, dan status sosial
ekonomi keluarga.
b. Karakteristi eksternal peserta didik
berkaitan dengan lingkungan kehidupan peserta didik meliputi lingkungan
keluarga, teman bergaul, pekerjaan, kebiasaan, dan sarana belajar yang terdapat
dimasyarakat dan daerah.
4. Proses
(processes)
Adalah
interaksi edukasi antara masukan sarana, terutama pendidik dengan masukan
mentah, yaitu peserta didik, melalui kegiatan pembelajaran, bimbingan,
pemyuluhan dan/atau pelatihan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah
pendekatan kontinu, atau berkesinambungan dan bergaul, yang dimulai dari
pedagogik ke andragogy, atau sebaliknya.
5. Keluaran
(output) adalah lulusan program
pendidikan luar sekolah.
6. Masukan
lain (other input)
Adalah
sumber-sumber atau daya dukung yang memungkinkan lulusan dapat menerapkan hasil
belajar (keluaran) dalam kehidupannya. Masukan lain dapat digolongkan kedalam berbagai
bidang diantaranya :
a. Bidang
bisnis (dunia usaha) : lapangan usaha, alat produksi, permodalan, bahan baku,
pemasaran, informasi, pendampingan, latihan lanjutan, koperasi, dan jejaring
(kemitraan).
b. Bidang
pekerjaan : lapangan kerja, bimbingan kerja, bimbingan karir, penghargaan dan
hukuman, latihan lanjutan, pengawasan, supervise dan monitoring, penugasan dan team-work,
c. Bidang
kegiatan kemasyarakatan : paguyuban
peserta didik atau alumni, pelibatan dalam pembangunan masyarakat, status
sosial, jejarinh kemitraan, dan sebagainya.
7. Pengaruh
(outcome)
Adalah dampak yang
dialami peserta didik atau lulusan setelah memperoleh dukungan dari masukan
lain. Pengaruh ini dapat diukur terutama dalam tiga aspek kehidupan yaitu pertama, peningkatan taraf atau
kesejahteraan hidup dengan indikator pemilikan pekerjaan atau usaha,
pendapatan, kesehatan, pendidikan, penampilan diri dan sebagainya. Kedua, upaya membelajarkan orang lain
baik kepada perorangan, kelompok dan/atau komunitas. Ketiga, keikutsertaan dalam
kegiatan sosial atau pembangunan masyarakat seperti partisipasi buah pikiran,
tenaga, keterampilan, dan/atau harta benda.
Sumber
Sudjana,
D. (2014). Evaluasi Program Pendidikan
Luar Sekolah Untuk Pendidikan
Nonformal
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Baik
BalasHapusIzin ya, untuk penugasan
BalasHapusmohon maaf itu, dafpus 2014/2004 nggih?
BalasHapus